Contoh Reaksi Subsitusi Nukleofilik pada Alkil Halida

CONTOH MEKANISME REAKSI SUBSITUSI NUKLEOFILIK PADA ALKIL HALIDA

Pada dasarnya perlu kita ketahui bahwasannya alkil halide adalah turunan hidrokarbon dimana satu atau lebih hidrogennya diganti dengan halogen. Tiap-tiap hydrogen dalam hidrokarbon potensi digantikan dengan halogen, bahkan ada senyawa hidrokarbon yang semua hidrogennya dapat diganti. Perlu dicatat bahwa halogen adalah atom-atom berelektronegatifan tinggi dan hanya kekurangan satu electron untuk mencapai konfigurasi gas mulia. Oleh karena itu halogen dapat membentuk ikatan kovalen tunggal atau ionic yang stabil.
Berikut ini merupakan contoh dari Reaksi SN1 dan Reaksi SN2 pada Alkil Halida, yaitu sebagai berikut :
» Bentuk umum dari mekanisme reaksi nuklofilik 1, yakni :




Karena mekanisme berjalan melalui karbokation, kelompok yang meninggalkan harus dilekatkan pada karbon tersier atau sekunder untuk menstabilkan zat antara. Kelompok metil atau primer tidak akan membentuk karbokation. Karena berjalan melalui intermediate karbokation, ada kemungkinan untuk penataan ulang alkil dan hidrogen (PETUNJUK: Dalam masalah mekanisme jika Anda melihat adanya perubahan kerangka karbon antara pereaksi dan produk, secara otomatis menduga adanya intermediasi karbokation (yaitu E1, Sn1) distabilkan oleh penataan ulang alkil atau hidrogen).

SN1 menunjukkan reaksi substitusi, nukleofilik, unimolekuler, yang dijelaskan oleh laju reaksi (V) = k [RX]. Ini menyiratkan bahwa langkah penentuan tingkat mekanisme tergantung pada dekomposisi spesies molekuler tunggal. Berikut ini merupakan contoh reaksi SN1 antara 2 Bromo-2 metil, propane dengan Nukleofilnya yaitu Etanol.
» Kekuatan Basa : Kekuatan dasar tidak penting, karena basa tidak dilibatkan dalam  
    tahap penentuan  laju reaksi sekaligus tidak mempengaruhi pembentukan karbokation.
» Gugus Pergi : Gugus Pergi yang baik diperlukan dalam reaksi, seperti halida atau
tosilat, karena Gugus Pergi  terlibat dalam langkah penentuan laju reaksi (pembentukan  
karbokation)

Notes: Be wary of rearangements that can occur with the SN1 reaction. Because it goes through a carbocation intermediate, both hydrogen shifts and alkyl shifts can occur!

» Bentuk umum dari mekanisme reaksi nuklofilik 2, yakni :

Perhatikan contoh ion hidroksida sebagai Nukleofil dan Bromine sebagai “gugus pergi” yang baik:




NOTE:

-SN2 cenderung untuk mengalami inversi konfigurasi disebabkan serangan Nukleofil dari arah belakang.

Pelarut protik seperti air dan alkohol menstabilkan Nukleofil yang tidak bereaksi sekalipun.  Oleh karena itu pelarut polar yang aprotik misalnya eter, keton, hidrokarbon  tersubstitusi halogen juga diperlukan.

Nukleofil yang baik diperlukan karena keadaan ini terlibat dalam tahap penentu laju reaksi.

Gugus pergi yang baik seperti halida atau tosilat diperlukan pada tahap penentu laju reaksi.




PERMASALAHAN :
1)      Tolong jelaskan apakah hubungan yang terjadi antara laju reaksi dengan reaksi subsitusi nukleoflik? Mengapa laju reaksi dapat dikaitkan dengan reaksi subsitusi nukleofilik ?
2)      Jelaskan gugus pergi yang seperti apakah yang dapat mempercepat jalanya reaksi ?
3)      Menurut pendapat anda apakah sebuah reaksi subsitusi nukleofilik bergantung dengan nukleofil yang dipakai dalam reaksinya ? bagaimana jika nukleofil yang digunakan dalam reaksi merupakan nukleofil lemah ? apakah yang akan terjadi ?

Komentar

  1. saya mega akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2
    Gugus pergi adalah gugus yang mudah putus apabila terjadi reaksi substitusi , dan kemudian di gantikan oleh gugus dari senyawa lain ( gugus tetangga). Reaksi-reaksi senyawa karbon Reaksi senyawa karbon dapat dapat terjadi dengan berbagai cara, seperti reaksi substitusi, reaksi adisi dan reaksi eliminasi.
    Partisipasi Gugus Tetangga
    Partisipasi gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.
    Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.

    BalasHapus
  2. assalamualaikum rini saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda no 1 yaitu apakah hubungan yang terjadi antara laju reaksi dengan reaksi subsitusi nukleoflik? Mengapa laju reaksi dapat dikaitkan dengan reaksi subsitusi nukleofilik ?
    kecepatan dari seluruh urutan reaksi tergantung dari kecepatan dari langkah yang paling lambat, kecepatan reaksi Sn1 dari alkil halida ditentukan oleh kecepatan ionisasi dari alkil halida dengan kata lain laju reaksi SN1 tidak bergantung pada konsentrasi nukleofil, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi alkil halida ( reaksi orde 1 ) Langkah I Kecepatan reaksi sn1 = k [RX] Satu-satunya pereaksi dalam langkah ini adalah alkil halida, maka kecepatan reaksi sebanding dengan konsentrasi alkil halidanya (dianggap cukup nukleofil untuk reaksi berlangsung).

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum. Saya Linggonilus Masturanda imgin mencoba menjawab pertanyaan nomor 3.
    Mekanisme reaksi SN1 hanya terjadi pada alkil halida tersier. Nukleofil yang dapat menyerang adalah nukleofil basa sangat lemah seperti H2O, CH3CH2OH. Pada reaksi SN1 terdiri dari 3 tahap reaksi. Sebagai contoh adalah reaksi antara t -butil bromida dengan air.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Pembentukan Struktur Sekunder dan Tersier Pada Protein

Mekanisme Reaksi Adisi Elektrofilik pada Senyawa Organik Tak Jenuh

Pembentukan Disakarida dan Polisakarida