Reaksi-Reaksi Spesifik Pada Nukleotida
REAKSI-REAKSI
SPESIFIK PADA NUKLEOTIDA
Hello….. kembali lagi nih di blog Kimia
Organik II yang pastinya selalu memposting materi yang berkaitan dengan ya
tentunya Kimia Organik dong hehhe… baiklah pada postingan kali ini saya akan
menjabarkan dan menjaskan mengenai “Reaksi-Reaksi
Spesifik Pada Nukleotida”, pasti udah pada penasaran nih!!terlebih dahulu
pada dasarnya kita harus mengetahui apa
sih yang dimaksud dengan Nukleotida ?
dalam hal ini perlu diketahui yang dimaksud dengan Nukleotida adalah molekul yang tersusun dari gugus basa heterosiklik,
gula, dan satu atau lebih gugus fosfat. Basa penyusun Nukleotida biasanya
adalah berupa purina atau pirimidina sementara gulanya adalah pentose (ribosa),
baik berupa deoksiribosa maupun ribosa. Dalam hal ini secara umum Asam Nukleat merupakan biopolimer yang
tersusun atas monomer-monomer nukleotida.
Nukleotida adalah monomer penyusun RNA, DNA, dan beberapa kofaktor,
seperti CoA, FAD, FMN, NAD, dan NADP. Dalam sel, kofaktor ini memainkan peran
penting dalam fiksasi energi (misalnya fotosintesis), metabolisme, dan
transduksi sinyal selular, Serta perlu diketahui bahwasannya Asam Nukleat
terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat penting dalam
biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya
terikatpada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti sel
terikat padahiston. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini
disebut nukleoprotein. Molekul asam
nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer
bukan asam amino, melainkan nukleotida. Nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu basa nitrogen,
gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat, yaitu akan dijelaskan sebagai berikut :
Komponen
Nukloetida
a)
Gugus Fosfat
Pada dasarnya Gugus
Fosfat pada nukleotida merupakan gugus yang terikat pada atom C nomor 5
melalui ikatan fosfoester. Pada
pembentukan polimer nukleotida atau Asam Nukleat, terjadi ikatan
fosfodiester. Ikatan fosfodiester ikatan
gugus fosfat dengan gugus gula pentosa dari satu nukleotida dengan nukleotida
lain yaitu pada atom karbon nomor 5 dan 3.
Gugus fosfat juga merupakan penyebab
sifat keasaman asam nukleat. Ada
beberapa nukleotida yang mempunyai gugus fosfat lebih dari 1 misalnya
adenosintrifosfat dan uridintrifosfat, kedua nukleotida ini mempunyai peranan
penting dalam reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
a)
Gula Pentosa
Gula pentosa pada nukleotida terikat bersama fosfat
dan basa nitrogen. Jenis gula pada
nukleotida memiliki struktur aldopentosa hemiasetal siklik atau cincin furanosa
serta posisi OH yang menghadap keatas. Gula yang penyusun DNA merupakan
deoksiribosa sedangkan gula yang menyusun RNA merupakan ribosa. Berikut ini
adalah struktur dari ribosa dan deoksilibosa
:
a)
Basa Nitrogen
Basa nitrogen pada nukleotida terbagi atas dua jenis
yaitu purin dan pirimidin. Basa purin
merupakan senyawa heterosiklik yang disusun oleh dua buah cincin (bisiklik)
sedangkan basa pirimidin merupakan senyawa siklik yang tersusun atas sebuah
cincin tunggal (monosiklik). Basa purin memiliki dua buah derivat yaitu Adenin
dan Guanin. Adenin dan Guanin memiliki perbedaan struktur sehingga akan
mempengaruhi jumlah ikatan hidrogen bila berpasangan dengan basa pirimidinnya.
Basa pirimidin juga mempunyai dua buah derivat namun
berbeda untuk DNA dan RNA. Derivat basa pirimidin pada DNA adalah Sitosin dan
Timin, sedangkan pada RNA adalah Sitosin dan Urasil.
Basa Nitrogen memiliki sifat-sifat tertentu
diantaranya :
1.
Stabilitas
Ikatan hidrogen diantara pasangan basa sama
kuat dengan ikatan hidrogen antara basa dan molekul air. Olehkarena itu,
permukaan basa yang bersifat hidrofobik menyebabkan molekul-molekul air
dikeluarkan dari pasangan-pasangan basa sehingga ikatan basa menjadi lebih
kuat.
2.
Pengaruh asam
dan alkali
Asam
nukleat akan mengalami hidrolisis sempurna menjadi komponen-komponennya jika
berada dalam asam pekat dan suhu tinggi. Contoh HclO4 suhu 100°C. Peningkatan pH menyebabkan perubahan struktur guanin
dari bentuk keto menjadi enolat karena molekul tersebut kehilangan sebuah
proton yang menyebabkan terputusnya sejumlah ikatan hidrogen dan akhirnya
rantai ganda DNA terdenaturasi.
3.
Denaturasi Kimia
Beberapa
bahan kimia dapat mendenaturasi asam nukleat pada pH netral. Contoh : urea dan
formamid. Konsentrasi tinggi dapat merusak ikatan hidrogen yang akhirnya
stabilitas struktur sekunder asam nukleat berkurang dan rantai ganda mengalami
denaturasi.
4.
Viskositas
DNA
merupakan molekul yang relatif kaku sehingga larutan DNA mempunyai viskositas
tinggi. DNA juga merupakan molekul yang sangat rentan terhadap fragmentasi
fisik yang merupakan masalah tersendiri jika ingin mengisolasi DNA.
Nukleotida
dan Nukleosida
Molekul nukleotida
terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri
atas pentosa ( deoksiribosa atau ribose ) yang mengikat suatu basa (purin atau
pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan
protein, asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin. Rumus berikut ini
akan memperjelas hasil hidrolisis suatu nukleoprotein. Pentosa yang berasal
dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal dari RNA ialah ribose. Adapun basa
purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin,sitosin dan timin.
Dari RNA akan diperoleh adenin, guanin, sitosin dan urasil.
Urasil terdapat dalam
dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan bentuk enol atau laktim.
Pada PH cairan tubuh, terutama urasil
terdapat dalam entuk keto. Nukleosida terbentuk dari basapurin atau pirimidin
dengan ribose atau deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat padapentosa
oleh ikatan glikosidik,yaitu pada atom karbon nomor 1. Guanosin adalah
suatunukleosida yang terbentuk dari guanin dengan ribosa. Pada pengikatan
glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom hidrogen
pada atom N-9 dari basa purin dengan gugus OH pada atom C-1 dari pentosa. Untuk
basa pirimidin,gugus OH pada atom C-1 berikatandengan atom H pada atom N-1.
Pada umumnya nukleosida diberi nama
sesuai dengan nama basa purin atau basa pirimidin yang membentuknya. Beberapa
nukleosida berikut ini ialah yang membentuk dari basa purin atau dari basa
pirimidin dengan ribosa ;
Adenin
nukleosida atau Adenosin
Guanin
nukleosida atau Guanosin
Urasil
nukleosida atau Uridin
Timin
nukleosida atau Timidin
Sitosin
nukleosida atau Sitidin
Apabila pentose yang
diikat oleh deoksiribosa, maka nama nukleosida diberi tambahan deoksi di
depanya.Sebagai contoh “deoksiadinosin,deoksisitidin” dan sebagainya. Disamping
lima jenis basa purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada asam
nukleat, ada pula beberapa basa purin dan basa pirimidin lain yang membentuk
nukleosida. Hipoksantin dengan ribosa akan membentuk hipoksantin nukleosida
atau inosin. DNA pada bakteri ternyata mengandung hidroksimetilsitosi.
DNA
& RNA
a)
DNA
Molekul DNA merupakan molekul
double-helix yang memiliki dua untai polinukleutida (double-stranded). Setiap
polinukleutida dari DNA terdiri atas nukletida-nukleutida yang dihubungkan oleh
ikatan phospodiester. Nukleutida pada molekul DNA mengandung tiga komponen
penting, yaitu:
» Gula pentosa
yang disebut deoxyribose (gula ribosa yang kehilangan atom
oksigen pada atom C nomor 2)
» Gugus fosfat, menyusun struktur
nukleutida (nukleusida monofosfat)
» Basa nitrogen berupa basa purin
(adenine dan guanin) dan basa pirimidin (timin
dan
sitosin).Basa adenine dari untai yang satu akan berpasangan dengan basa
timin dari untai yang lainnya. Sedangkan basa
guanine dari untai yang satu akan
berpasangan
dengan basa sitosin dari untai lainnya.
Nukleutida berdasarkan
konten basa nitrogen yang menyusunnya dibedakan atas Adenosine monophosphate (
AMP ), Guanine monophosphate ( GMP ), Cytidine monophosphate (CMP) , Thymidine
monophosphate ( TMP ) dan Uridine monophosphate (UMP). Struktur nukleutida
dapat juga dikatakan tersusun atas gugus fosfat dan nukleusida (gabungan antara
gula pentosa dan basa nitrogen). Nukleusidanukleusida tersebut dihubungkan
dengan gugus fosfat melalui ikatan glikosidik. Macam-macam nukleusida
berdasarkan konten basa nitrogen yang menyusunnya dibedakan atas Adenosine (A),
Guanosine (G), Cytidine (C), Thymidine (T) dan Uridine (U).
a)
RNA
Molekul RNA merupakan hasil instruksi
DNA yang disintesis melalui mekanisme transkripsi DNA untuk selanjutnya
ditransfer keluar dari inti sel masuk ke dalam sitoplasma . Molekul RNA memiliki
perbedaan yang mendasar dengan molekul DNA, yaitu:
» Gula pentosa
penyusun nukleutida bukan deoxyribosa seperti yang dimiliki DNA,
tetapi berupa gula ribosa.
» RNA tidak
memiliki basa nitrogen jenis timin, tetapi digantikan dengan basa
urasil (U). Ketika suatu untai tunggal RNA
akan disintesis melalui mekanisme
transkripsi DNA, basa urasil akan
dimunculkan sebagai hasil transkripsi \
(penyalinan) dari basa adenine untai DNA.
» Molekul RNA
merupakan molekul untai tunggal polinukleutida ( singlestranded),
tidak seperti DNA yang merupakan molekul
double-stranded (untai ganda).
PERMASALAHAN :
1) Pada dasarnya setiap polinukleutida dari DNA terdiri
atas nukletida-nukleutida yang dihubungkan oleh ikatan phospodiester. Dalam hal ini tolong jelaskan proses
terjadinya ikatan Phospodiester dan hubungan ikatan phospodiester dan ikatan hydrogen
pada struktur DNA!
2) Jelaskan perbedaan yang menonjol dari Nukleotida dan
Nukleosida ? apakah keduanya saling berhubungan dalam membentuk DNA ? jelaskan
dengan bahasa anda!
3) Jelaskan mengapa RNA tidak memiliki basa nitrogen
jenis timin dan digantikan oleh urasil?
4) Apakah perbedaan yang menonjol dari DNA dan RNA jika dilihat dari strukturnya ?
4) Apakah perbedaan yang menonjol dari DNA dan RNA jika dilihat dari strukturnya ?
Saya akan memcoba menjawab permasalahan nomor 1.
BalasHapusMolekul nukleotida akan membentuk asam nukleat dengan membentuk ikatan fosfodiester dimana gugus 5’-fosfat pada unit nukleotida akan berikatan dengan gugus 3’-hidroksil pada unit nukleotida lainnya.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan yang ke-2, perbedaan yang menonjol dari Nukleotida dan Nukleosida itu dapat kita lihat dari komposisi kimianya. Pada nuklesosida : "Gula + Basa" Nukleosida terdiri dari basa nitrogen yang terikat secara kovalen dengan gula (ribosa atau deoksiribosa) tetapi tanpa gugus fosfat. Bila gugus fosfat nukleotida dihilangkan dengan hidrolisis, struktur yang tersisa adalah nukleosida.
BalasHapusSedangkan pada nukleotida: Gula + Basa + Fosfat" Nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gula (ribosa atau deoksiribosa) dan satu sampai tiga gugus fosfat. Artinya berdasarkan hal tersebut Perbedaan utama antara keduanya adalah nukleosida tidak memiliki gugus fosfat. Bagian lain seperti molekul gula dan basa nitrogen adalah umum untuk keduanya.
Lalu apakah keduanya saling berhubungan dalam membentuk DNA.menurut saya sih iya seperti yang kita ketahui bahwa nukleotida itu. bahan penyusun dua makromolekul penting (asam nukleat) dalam organisme yang hidup yang disebut DNA dan RNA. bahan genetik dari suatu organisme, dan bertanggung jawab untuk meneruskan karakteristik genetik dari generasi ke generasi. Jikalau masih belum puas dengan jawaban ini , maka dapat dibantu dengan teman2 yang lain 😁
Saya akan menjawab pertanyaan nomor 3
BalasHapusBeberapa alasan dikemukakan untuk menjelaskan tidak digunakannya urasil sebagai basa N pada DNA:
Kebutuhan RNA sangat tinggi sehingga dipilih senyawa yang lebih sederhana (urasil lebih sederhana daripada timina) dan lebih cepat dibuat.
Degradasi sitosina (suatu basa N lain) dapat menghasilkan urasil, sehingga mutasi sitosin ke urasil bisa tidak terdeteksi dan kode genetik menjadi rusak. Dengan dipakainya timin, terjadinya mutasi pada sitosina dapat diperiksa oleh enzim-enzim pada proses replikasi DNA dan mutasi dikoreksi.
Metilasi (penambahan metil pada urasil, i.e. pembentukan timina) melindungi DNA dari enzim nuklease yang dihasilkan virus. Enzim ini mengenali dan memotong polinukleotida seperti DNA. Banyak nuklease yang tidak mampu mengenali basa DNA yang termetilasi sehingga serangan virus tidak efektif.
Gugus metil bersifat hidrofobik (sukar larut di air), tidak seperti bagian DNA lainnya, sehingga basa dengan metil berada di bagian dalam molekul. Akibatnya, timina hanya berpasangan dengan adenina. Urasil, karena lebih bebas, mampu berpasangan dengan gugus lain, bahkan dengan urasil lain dan perpasangan basa DNA menjadi kacau dan organisme dapat menjadi tidak normal. Pada RNA, keberadaan urasil tidak membahayakan karena umumnya RNA berada pada keadaan berkas tunggal (single-stranded).
Saya akan menjawab permasalahan nomor 4
BalasHapusStruktur DNA
Perbedaan DNA dan RNA
1.struktur DNA
Umumnya terdapat pada kromoson yaitu pada inti sel.
Bentuknya menyerupai rantai, yaitu seperti rantai ganda yang memanjang.
Sangat berhubungan bahkan sebagai pengendali beberapa faktor-faktor keturunan pada makhluk hidup serta sinestes protein.
Kadar DNA pada seseorang (pada sel) tidak dipengaruhi karena sintesa protein.
DNA mengandung basa yaitu Primidina Sitosic C serta Timin T.
DNA juga mengandung basa bernama Purina Adenina A serta Guanina G.
Memiliki kandungan gula Geokiribosa, yaitu ribosa yang kekurangan 1 atom oksigen.
2.Struktur RNA
Umumnya RNA terdapat pada bagian stoplasma, inti sel dan yang paling utama pada Ribosoma.
Bentuknya menyerupai rantai, namun hanya rantai tunggal yang memanjang.
Memiliki hubungan dengan sinestesa protein.
Kadar RNA dapat berubah sesuai dengan sinestes protein.
RNA mengandung basa yaiyu Primidina Sitisic C dan Urasil U.
RNA mengandung basa yaitu Purina AdeninaA dan Guanina G.
Memiliki kandungan gula petonsa (ribosa).
Meskipun memiliki nama sebutan yang hampir sama, namun kedua hal ini sebenarnya memiliki perbedaan yang begitu banyak. Tak hanya dari letak, namun fungsi dan pengaruhnya terhadap tubuh makhluk hidup pun sangat berbeda.