Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Analisis Pembentukan Struktur Sekunder dan Tersier Pada Protein

Gambar
ANALISIS PEMBENTUKAN STRUKTUR SEKUNDER DAN TERSIER PADA PROTEIN                         Haiii…… postingan kali ini kita kan membahas mengenai “Pembentukan struktur sekunder dan tersier pada protein” nah… karena materi mengenai protein telah di jelaskan pada postingan minggu lalu, pada postingan ini akan diulas lebih dalam lagi mengenai pembentukan struktur sekunder dan tersier pada protein, untuk intermezzo terlebih dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan protein, dalam hal ini yang dimaksud dengan protein, pada dasarnya dalam hal ini perlu diketahui bahwasannya nama protein berasal dari bahasa Yunani  “ proteios ”  yang artinya  “peringkat satu”  atau “yang utama” . Sesuai dengan namanya, protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup baik tumbuhan maupun hewan. Fungsi biologis protein sangat beragam, antara lain sebagai pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan

Reaksi-Reaksi Spesifik Pada Nukleotida

Gambar
REAKSI-REAKSI SPESIFIK PADA NUKLEOTIDA Hello….. kembali lagi nih di blog Kimia Organik II yang pastinya selalu memposting materi yang berkaitan dengan ya tentunya Kimia Organik dong hehhe… baiklah pada postingan kali ini saya akan menjabarkan dan menjaskan mengenai “Reaksi-Reaksi Spesifik Pada Nukleotida” , pasti udah pada penasaran nih!!terlebih dahulu pada dasarnya kita harus mengetahui  apa sih yang dimaksud dengan  Nukleotida ? dalam hal ini perlu diketahui yang dimaksud dengan Nukleotida adalah molekul yang tersusun dari gugus basa heterosiklik, gula, dan satu atau lebih gugus fosfat. Basa penyusun Nukleotida biasanya adalah berupa purina atau pirimidina sementara gulanya adalah pentose (ribosa), baik berupa deoksiribosa maupun ribosa. Dalam hal ini secara umum Asam Nukleat merupakan biopolimer yang tersusun atas monomer-monomer nukleotida.  Nukleotida adalah monomer penyusun RNA, DNA, dan beberapa kofaktor, seperti CoA, FAD, FMN, NAD, dan NADP. Dalam sel, kofaktor ini me

Presentasi Tugas Penentuan Stereokimia Pada Monosakarida

Gambar
Penentuan Stereokimia Pada Monosakarida Dalam hal ini seperti yang telah dibahas  sebelumnya bahwasannya monosakarida merupakan jenis karbohidrat berdasarkan pada jumlah unit gula dalam rantainya. Pada dasarnya yang dimaksud dengan monosakarida adalah suatu senyawa yang terdiri dari 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda :  triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7). Berdasarkan stereokimia , monosakarida terbagi menjadi beberapa golongan. Pada dasarnya Stereokimia adalah studi mengenai susunan spasial dari molekul. Salah satu bagian dari stereokimia adalah stereoisomer. Stereoisomer mengandung pengertian : 1.       memiliki kesamaan order dan jenis ikatan 2.        memiliki perbedaan susunan spasial 3.       memiliki perbedaan properti (sifat) Dalam hal ini ada yang disebu